Dalam dunia yang saling terhubung oleh internet, serangan Distributed Denial of Service (DDoS) muncul sebagai ancaman yang signifikan, dengan tujuan mengganggu layanan online dan situs web dengan membanjiri server mereka menggunakan lalu lintas data berlebihan. Artikel ini akan membahas konsep serangan DDoS, mekanismenya, dan contoh kasus sejarah yang mencolok.
Serangan DDoS memanfaatkan kekuatan dari banyak perangkat yang telah diretas, sering kali membentuk botnet, untuk menyapu server target dengan jumlah permintaan data yang sangat besar. Permintaan-pemintaan ini akan membanjiri sumber daya target, seperti bandwidth dan daya pemrosesan, sehingga menyebabkan keadaan kemacetan yang membuat layanan menjadi tidak tersedia bagi pengguna yang sah. Serangan ini "didistribusikan" karena berasal dari berbagai sumber, sehingga sulit untuk diredam.
Mekanisme Serangan DDoS
Penyerang menghasilkan sejumlah besar permintaan palsu yang menghamburkan jaringan target, menyebabkannya melambat atau bahkan Down.
Dengan menggunakan semua koneksi yang tersedia, penyerang mencegah pengguna sah untuk mengakses layanan target.
Serangan ini mengeksploitasi kerentanan dalam aplikasi, membanjiri server aplikasi target dan menyebabkannya gagal.
Kasus Sejarah Serangan DDoS:
1.Salah satu serangan DDoS paling terkenal, menargetkan Dyn, penyedia DNS besar, menyebabkan gangguan luas bagi situs web populer seperti Twitter, Reddit, dan Netflix. Serangan ini melibatkan botnet perangkat IoT yang telah diretas, menyoroti kerentanan perangkat pintar yang memiliki keamanan yang lemah.
2.GitHub, platform yang banyak digunakan untuk pengembangan perangkat lunak, menghadapi serangan DDoS massal yang mengganggu layanannya selama sekitar 10 menit. Penyerang memanfaatkan teknik yang disebut Memcached amplification untuk memperbesar lalu lintas serangan.
3.Botnet Mirai mengeksploitasi pengaturan keamanan yang lemah pada perangkat IoT untuk meluncurkan salah satu serangan DDoS terbesar yang pernah tercatat. Serangan ini menargetkan penyedia DNS Dyn dan mengganggu situs web utama.
Upaya Mitigasi dan Pencegahan:
-Melibatkan penyaringan lalu lintas berbahaya dari permintaan yang sah sebelum mencapai server target.
-Dengan mengatur batas jumlah permintaan dari satu sumber, pembatasan tingkat dapat membantu mencegah penyerang untuk menghancurkan sistem.
-Memantau lalu lintas jaringan untuk pola-pola yang tidak biasa dapat membantu mendeteksi dan merespons serangan DDoS secara real-time.
Sebagai kesimpulan, serangan DDoS membawa ancaman yang signifikan terhadap ketersediaan layanan online dan situs web. Memahami mekanisme dan kasus-kasus sejarahnya dapat memberikan wawasan tentang perkembangan lanskap keamanan siber. Seiring dengan perkembangan teknologi, penting bagi individu dan organisasi untuk tetap waspada dan menerapkan strategi mitigasi yang efektif untuk melindungi diri dari serangan yang mengganggu ini.